Murah Belum Tentu Aman! Ini Alasan Perangkat Elektronik Wajib SNI

04/09/25

Murah Belum Tentu Aman! Ini Alasan Perangkat Elektronik Wajib SNI

Edukasi tentang keamanan listrik masih kurang merata di tengah masyarakat. Akibatnya, sebagian besar dari mereka masih abai soal keamanan listrik di rumah mereka. Menurutnya, selama listrik di rumah masih hidup, maka tidak ada yang perlu dicemaskan. Padahal, bahaya listrik itu bisa datang kapan saja, bahkan tanpa tanda-tanda sedikitpun sebelumnya.

Sikap abai ini juga terlihat saat mereka memilih perangkat elektronik. Banyak orang yang masih mengutamakan harga murah atau sekadar “yang penting bisa dipakai,” tanpa memastikan apakah perangkat tersebut sudah berlabel SNI atau belum. Dalam waktu dekat mungkin tidak terasa dampaknya, tapi kebiasaan ini bisa menjadi bom waktu kalau terus diabaikan. Tapi sebelum membahas dampaknya lebih lanjut, kira-kira label SNI itu apa, ya?



Produk Berlabel SNI (Source: perqara.com)


Apa Itu SNI dan Kenapa Penting?
SNI atau Standar Nasional Indonesia adalah standar resmi yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) untuk menjamin suatu produk layak digunakan dan berkualitas karena sudah melalui serangkaian pengujian. Sedangkan untuk produk elektronik sendiri, label SNI bukan sekadar sebuah “label” yang ditempelkan. Lebih dari itu, label ini menandakan kalau produk tersebut sudah diuji secara ketat untuk memastikan kualitas material, tingkat keamanan saat dialiri listrik, sampai kesesuaian dengan sistem kelistrikan di Indonesia.

Bayangkan saja, setiap perangkat elektronik di rumah semuanya terhubung langsung dengan satu aliran listrik yang sama setiap hari. Kalau perangkat-perangkat tersebut tidak memiliki standar yang jelas, pastinya perangkat ini bisa menjadi sumber bahaya untuk rumah kita. Nah, di sinilah SNI menjalankan perannya yang sangat penting:

  • Menjamin penggunaan sudah aman: produk berlabel SNI sudah teruji tidak mudah korslet atau cepat panas.
  • Menyesuaikan dengan daya listrik Indonesia: perangkat ber-SNI menyesuaikan standar tegangan dan arus listrik di Indonesia sehingga meminimalisir panas berlebih dan korsleting.
  • Lebih awet digunakan: produk yang sudah berlabel SNI kualitas komponennya sudah teruji. Jadi, produk biasanya bisa lebih tahan lama dan tidak cepat rusak.

Dengan kata lain, dengan memilih produk yang sudah ber-SNI, otomatis kita juga berinvestasi pada keamanan keluarga dan ketenangan hati dalam jangka panjang. Tapi, bagaimana kalau kita tetap mengabaikan eksistensi label SNI di tiap perangkat yang akan kita gunakan?

Dampak Mengabaikan SNI
Setelah tahu pentingnya SNI, bayangkan risiko apa saja yang bisa datang kalau kita tetap abai. Memilih perangkat elektronik tanpa standar bukan cuma soal kualitas produk yang rendah, tapi juga kenyataan kalau produk tersebut bisa mendatangkan bahaya yang nyata. Apa saja risikonya?

  • Korsleting lebih mudah terjadi: produk tanpa SNI biasanya dibuat dengan material seadanya. Akibatnya, lebih cepat rusak dan rentan menimbulkan korsleting listrik
  • Risiko kebakaran meningkat: kabel, colokan, atau komponen listrik yang tidak ber-SNI bisa menimbulkan panas berlebih saat digunakan. Kalau dibiarkan, potensi kebakaran di rumah jadi lebih tinggi.
  • Umur perangkat lebih pendek: walaupun produk yang tidak ber-SNI cenderung lebih murah, tapi tentu saja kualitasnya tetap di bawah standar dan tidak tahan lama. Awalnya mungkin terlihat hemat, tapi akhirnya malah bikin boros karena harus sering diganti.

Ingat, Keamanan Itu Bukan Pilihan Tambahan
Penting untuk kalian ingat, perangkat elektronik bukan barang sekali pakai. Setiap hari, ia terhubung langsung dengan listrik yang bisa membawa risiko besar jika tidak diawasi. Jangan sampai tergiur hanya karena harganya yang lebih murah, tapi rela mengorbankan keselamatan keluarga dan rumah.

Jadi, sebelum membeli perangkat elektronik baru, jangan hanya lihat harga atau tampilan luarnya saja. Pastikan ada label SNI sebagai tanda bahwa produk tersebut sudah aman dan layak digunakan. Dengan begitu, kamu bisa lebih tenang karena rumah, keluarga, dan keuangan tetap terlindungi.


Chat via WhatsApp
=